Selasa, 27 November 2007

Nunukan Bak Oase di Padang Pasir ...........



Mulai bulan Nopember 2001, aku tiba di Pelabuhan Tunontaka Nunukan dengan menumpang Speedboat yang ditempuh dengan lama perjalanan 2 jam lebih.
Sekejab terasa asing ditempat itu, karena kota kabupaten kok seperti kota kecamatan di Pulau Jawa,bahkan mungkin kaya seperti desa yang sudah maju saja.
Percakapan yang saya dengar berlogat Malaysia dan Bugis ( Sulawesi ). Melewati jalan mulai dari pelabuhan sampai mess terpampang papan nama perusahaan-perusahaan tenaga ( PJTKI ) dengan berbagai nama. Didalam halaman kantor maupun dalam kantor berkeliaran sejumlah orang berpakaian lusuh dan muka kuyu. Secara visual mengingatkan bahwa orang-orang tersebut merupkan orang-orang berasal dari daerah pedesaan. Mereka datang dengan harapan dapat mengadu nasib dinegeri Jiran ( Malaysia ) sebagai tenaga kerja indonesia di berbagai sektor dengan gaji lumayan besar kata orang-orang.
Disisi lain ada juga beberapa orang dengan pakai seperti orang gila dengan tingkah lagi yang khas sambil tertawa, tersenyum dan bahkan berterik-teriak kepada setiap ada yang lewat.
Dibeberapa rumah terdapat ratusan orang duduk bahkan ada tidur-tiduran dengan aneka kegiatan mengisi waktu dalam penantian untuk diberangkatkan. Proses pemberangkatan yang menurut pegawai PJTKI bisa dipercepat asal tambah uang pelicin yang diberikan ke lembaga Pemerintah yang menangani pembuatan surat-surat ( Kantor Imigrasi ).
Disisi lain limpahan pencari kerja ini sebagai sumber mendapatkan rupiah yang terus mengalir, walau di sisi pencari kerja seperti sedang berjalan dipadang pasir yang diharapkan seteguk air yang sejuk dan segar yang hanya sebuah fatamurgana dikehidupan ini.( bersambung)

Tidak ada komentar: