Selasa, 26 Februari 2008

BERMAIN ADALAH BELAJAR

Written by Ayah Edy
Friday, 10 August 2007


Suatu hari datang seorang ibu berkonsultasi kepada saya meminta untuk dipilihkan sekolah yang cocok untuk anaknya.... Lalu saya merekomendasikan salah satu sekolah yang telah menjalankan konsep-konsep yang saya sampaikan.

Namun minggu depannya ibu yang sama tadi datang lagi...; kali ini dia komentar begini; Ayah....yang benar saja anak saya kok direkomendasikan sekolah disana...? Saya kaget; memangnya ada apa bu.....? Itu lho....lah wong gedungnya itu jelek banget dan ditengah kampung; malah masih lebih bagus SD Impres. Lalu saya jelaskan panjang lebar dengan kesimpulannya kira-kira seperti ini; Sesungguhnya hanya orang tualah yang menilai bagusnya sekolah dari bagus gedungnya; tapi anak kita justru lebih mementingkan guru-guru dan cara belajarnya, apakah guru-gurunya tulus dan benar-benar mencintai anak; dan apakah proses belajarnya sesuai dengan kodrat penciptaan mereka. Saya katakan padanya; jika ibu tidak keberatan ibu coba dulu program try outnya jika anak ibu cocok sebaiknya memang ia bersekolah disana.
1 bulan kemudian ibu yang sama tadi datang lagi kepada saya; kali ini ia kelihatan begitu gelisah; Ibu itu berkata seperti ini.... Ayah..... saya bingung mengapa anak saya kalo saya tanya tadi belajar apa....?, jawabannya selalu katanya tadi ia asyik bermain ini dan bermain itu....? Lalu bagaimana ini; apa gak berbahaya....? Ayah gak sedang bercanda kan ya...? katanya serius.
Sambil tersenyum saya berkata; saya serius ibu saya sama sekali tidak bercanda; Sesungguhnya cara belajar yang terbaik bagi anak adalah sambil bermain; guru-guru disana memang saya minta untuk membahasakan belajar itu dengan bermain, karena sudah banyak anak-anak yang trauma dengan Kata Belajar. Dengan demikian setiap anak-anak akan selalu antusias pergi kesekolah karena dibenaknya mereka akan bermain bersama teman-temanya.
Nah disinilah tugas beratnya bagi para guru-guru disana; bagaimana ia bisa menyisipkan mata pelajaran dalam setiap permainan-permainan yang dibuatnya. Sehingga sianak sama sekali tidak sadar jika sesungguhnya mereka sedang belajar; dan dengan cara ini sianak tidak hanya happy, melainkan juga bisa menyerap pelajaran hingga di atas 90%; ya karena hati mereka senang. Coba perhatikan apakah setiap pagi anak ibu antusias bangun...? ya jawabnya. Tidak pernah alasan pusing-pusing atau sakit perut....ya jawabnya lagi... dan masih tetap antusias setelah pulang sekolah....? Ya betul....bahkan ia sering menceritakan para gurunya dan apa yang dipelajarinya tadi.... Nah kata saya lagi ...itulah sesungguhnya ciri-ciri sekolah yang baik dan cocok untuk anak ibu....
Lalu saya tanya lagi....? coba bandingkan dengan kakaknya yang bersekolah ditempat lain.... apakah di pagi hari ia sering sulit dibangunkan untuk sekolah...? ya kadang-kadang, apakah ia sering mengeluh sakit pada saat mau ada ulangan disekolah...? Ya itu kalo yang itu sering. Bagaimana setelah pulang sekolah....? ya biasanya dia langsung masuk kamar dan gak pernah mau cerita apa-apa... kata si ibu lagi. Coba ibu pikirkan kira-kira apa sebabnya....? Dapatkah anak yang stress setiap hari bisa belajar dengan baik....? si Ibu tadi terdiam, kelihatannya merenung....., ya saya hanya barharap agar ibu tadi dapat berpikir dan mengambil keputusan yang tepat bagi anaknya.

The Unprepared Sales Call II’6

SMART SHARING ON SALES AND MARKETING MANAGEMENTFX.HADI

Entah mengapa banyak sales yang kurang melakukan persiapan kala melakukan sales call. Padahal sukses tidaknya suatu sales call tergantung dari persiapan yang dilakukan oleh sales force. Semakin siap persiapan dilakukan maka semakin banyak keberhasilan yang didapat. Karena penjualan adalah sebuah proses.
Persiapan lain yang perlu dilakukan adalah dengan selalu menyiapkan benefit dan value dalam presentasi. Siapkan benefit yang berbeda untuk setiap prospek. Karena setiap pelanggan menginginkan benefit yang beda. Dan biasanya apa yang kita berikan, sudah merupakan solusi dan benefit yang pelanggan inginkan. Kita bisa memberikan manfaat baik apa yang dibicarakan dan yang bersifat emosional (brand).
Menyiapkan blanko kontrak kosongan juga perlu dilakukan sebagai antisipasi jika pelanggan ingin melakukann kontrak. Persiapan ini juga dapat meningkatkan kepercayaan diri kita.
Setelah semua usaha tersebut dilakukan maka serahkanlah semua pada yang Kuasa.
Ora et Labora !

KEKUATAN MEMBERI




Yang menjadikan kita manusia adalah sifat kita yang tidak bisa hidup sendiri. Kita selalu membutuhkan orang lain dalam segala aspek kehidupan kita. Kadang kita harus dibantu jika kita sedang kesulitan, atau kita yang membantu orang lain jika mereka yang membutuhkan kita.
Masalah diatas bisa kita lihat pada kisah seorang saudagar yang sering sekali membantu teman dan saudaranya. Satu saat ketika dia menghadapi kesulitan tidak ada yang mau membantunya, padahal dia selalu membantu orang lain. Saudagar itu tidak terima dengan keadaan ini. Maka suatu hari dia mendatangi seorang bijak dan menceritakan pengalamannya.
Orang bijak itu lalu berkata bahwa ketika kita memberikan bantuan sebaiknya tidak mengharapkan pamrih. Bantu saja dengan ikhlas tanpa harus menanyakan akan bantuan yang kita berikan padanya. Bahkan sebaiknya kita harus memberi pelajaran kepara orang yang telah kita bantu agar dia mengerti. Namun demikian jika kita memberikan bantuan juga harus realistis, jangan terlalu memaksa karena nanti malah akan menyusahkan diri sendiri. Selain itu memberikan bantuan juga tidak harus selalu dalam bentuk materi. Bantuan dukungan dan doa juga bisa kita berikan. Satu hal yang harus diingat bahwa kekuatan memberi memiliki dampak yang sangat dahsyat bagi keberhasilan kita ke depan.